 |
| Perkedel Bondon di Bandung, Jawa Barat. / DOK WWW.REKOMENDASI.ME |
KOMPAS.com - Kota Bandung memang memiliki banyak sekali kuliner yang sangat terkenal, mulai bentuk restoran sampai warung kaki lima. Bagi pecinta kuliner seperti saya tidak harus makan di restoran, karena restoran kaki lima juga banyak makanan yang enak.
Di Bandung ada penjual perkedel goreng yang sangat terkenal, namanya perkedel Bondon. Lokasinya di Jalan Stasiun Lama. Perkedel ini sangat digemari karena selain harganya murah, perkedel kentang ini memang enak. Tapi untuk mendapatkan perkedel, harus rela antre seperti saya. Bahkan saya antre sampai satu jam lamanya.
Ternyata perkedel ini dijual malam hari, bisa dibilang cukup malam. Pasalnya, jam 22.00 penjual perkedel ini baru mulai membuat adonan. Saking ramainya, cara antrenya pun sudah seperti antre ke dokter he-he... yaitu dengan mengambil nomor antre.
Saya datang tepat pukul 22.00 dan ternyata dapat nomor urut 7. Lumayan tidak terlalu banyak antrenya. Lama kelamaan pelanggan pun mulai berdatangan he-he....
Sekitar satu jam, adonan sudah siap dan akhirnya mulai menggoreng. Di sini sekali menggoreng memang cukup banyak, ada 3 penggorengan sekaligus, jadi prosesnya lumayan cepat.
Meski gorengnya cepat, perkedel selalu habis karena setiap pembeli rata-rata membeli dalam jumlah banyak. Ada yang dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Termasuk saya yang berempat pesan 30 perkedel he-he...
Antrean sudah mulai kebagian, akhirnya nomor urut saya dipanggil juga. Saya menyempatkan diri menikmati sebagian perkedel di tempat tersebut dan sebagian lagi dibungkus untuk dimakan di hotel.
Teman makan perkedel bondon ini cukup dengan sambal, tinggal dicocol saja. Bagian luar perkedel ini terasa garing dan gurih. Sementara bagian dalamnya memang agak sedikit lembek, kombinasi yang pas. Enak nih perkedelnya, apalagi dicocol dengan sambalnya rasanya lebih nikmat, dan memang paling enak di makan pada saat perkedel masih panas.
Harga perkedel ini tergolong murah, hanya Rp 1.000 per biji. Saya beli 30 biji, jadi hanya membayar Rp 30.000 untuk dinikmati empat orang he-he....
Nah, kalau Anda jalan-jalan ke Bandung, cobalah rasakan sensasi perkedel bondon ini. (Frans)
Ternyata perkedel ini dijual malam hari, bisa dibilang cukup malam. Pasalnya, jam 22.00 penjual perkedel ini baru mulai membuat adonan. Saking ramainya, cara antrenya pun sudah seperti antre ke dokter he-he... yaitu dengan mengambil nomor antre.
Saya datang tepat pukul 22.00 dan ternyata dapat nomor urut 7. Lumayan tidak terlalu banyak antrenya. Lama kelamaan pelanggan pun mulai berdatangan he-he....
Sekitar satu jam, adonan sudah siap dan akhirnya mulai menggoreng. Di sini sekali menggoreng memang cukup banyak, ada 3 penggorengan sekaligus, jadi prosesnya lumayan cepat.
Meski gorengnya cepat, perkedel selalu habis karena setiap pembeli rata-rata membeli dalam jumlah banyak. Ada yang dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Termasuk saya yang berempat pesan 30 perkedel he-he...
Antrean sudah mulai kebagian, akhirnya nomor urut saya dipanggil juga. Saya menyempatkan diri menikmati sebagian perkedel di tempat tersebut dan sebagian lagi dibungkus untuk dimakan di hotel.
Teman makan perkedel bondon ini cukup dengan sambal, tinggal dicocol saja. Bagian luar perkedel ini terasa garing dan gurih. Sementara bagian dalamnya memang agak sedikit lembek, kombinasi yang pas. Enak nih perkedelnya, apalagi dicocol dengan sambalnya rasanya lebih nikmat, dan memang paling enak di makan pada saat perkedel masih panas.
Harga perkedel ini tergolong murah, hanya Rp 1.000 per biji. Saya beli 30 biji, jadi hanya membayar Rp 30.000 untuk dinikmati empat orang he-he....
Nah, kalau Anda jalan-jalan ke Bandung, cobalah rasakan sensasi perkedel bondon ini. (Frans)
Editor :I Made Asdhiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar