ISRAEL pertama kalinya mengizinkan bahan baku material (kerikil) untuk pembangunan di Gaza lolos dari blokade. Keringanan yang diberikan sejak Hamas memerintah wilayah itu pada tahun 2007.
Raid Fattuh, salah satu pejuang Gaza dalam agresi Israel November kemarin, mengatakan pada hari Ahad (30/12/2012) bahwa langkah tersebut diperkirakan sebagai bagian dari kesepakatan.
“Ini adalah pertama kalinya kerikil diizinkan masuk ke Gaza untuk pembangunan sektor swasta Palestina sejak blokade,” tutur Fattuh, yang mengawasi pengiriman 20 truk material.
Israel memperketat blokade setelah Hamas, kelompok Palestina yang menolak untuk mengakui negara Yahudi, memerintah lima tahun lalu. Namun mulai mengurangi pembatasan pada tahun 2010 di bawah tekanan internasional, yang memungkinkan badan-badan bantuan internasional untuk mengimpor bahan-bahan konstruksi.
Kerikil dipindahkan sehari setelah Mesir mengizinkan bahan bangunan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah-nya, setelah larangan enam tahun yang lalu.
Bahan baku material ini adalah bagian dari sumbangan negara Arab Teluk Qatar, yang telah menjanjikan $ 400 juta untuk membiayai rekonstruksi.
Janji yang dibuat oleh Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, ketika ia mengunjungi wilayah Gaza pada bulan Oktober. Hamad yang sekaligus menjadi pemimpin pertama yang memasuki wilayah itu sejak blokade diberlakukan.
Ekonom Gaza mengatakan hampir 70% dari kebutuhan komersial daerah Gaza - termasuk bahan bangunan dan bahan bakar – sedang dipenuhi melalui pengiriman melalui Israel dan jaringan terowongan penyelundupan yang berada di bawah perbatasan Mesir.
Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa rekan-rekan Israel telah berjanji mengizinkan bahan baku material lainnya untuk masuk ke Gaza beberapa hari mendatang.
“Israel telah berjanji untuk meringankan blokade, jika gencatan senjata masih diberlakukan,” kata pejabat, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom, berbicara kepada wartawan di Yerusalem, mengatakan lebih dari 300 truk barang telah bergerak dari Israel ke Jalur Gaza setiap hari.
“Mereka dapat memiliki lebih banyak jika mereka ingin,” katanya. [hf/islampos/aljazeera]
Raid Fattuh, salah satu pejuang Gaza dalam agresi Israel November kemarin, mengatakan pada hari Ahad (30/12/2012) bahwa langkah tersebut diperkirakan sebagai bagian dari kesepakatan.
“Ini adalah pertama kalinya kerikil diizinkan masuk ke Gaza untuk pembangunan sektor swasta Palestina sejak blokade,” tutur Fattuh, yang mengawasi pengiriman 20 truk material.
Israel memperketat blokade setelah Hamas, kelompok Palestina yang menolak untuk mengakui negara Yahudi, memerintah lima tahun lalu. Namun mulai mengurangi pembatasan pada tahun 2010 di bawah tekanan internasional, yang memungkinkan badan-badan bantuan internasional untuk mengimpor bahan-bahan konstruksi.
Kerikil dipindahkan sehari setelah Mesir mengizinkan bahan bangunan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah-nya, setelah larangan enam tahun yang lalu.
Bahan baku material ini adalah bagian dari sumbangan negara Arab Teluk Qatar, yang telah menjanjikan $ 400 juta untuk membiayai rekonstruksi.
Janji yang dibuat oleh Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, ketika ia mengunjungi wilayah Gaza pada bulan Oktober. Hamad yang sekaligus menjadi pemimpin pertama yang memasuki wilayah itu sejak blokade diberlakukan.
Ekonom Gaza mengatakan hampir 70% dari kebutuhan komersial daerah Gaza - termasuk bahan bangunan dan bahan bakar – sedang dipenuhi melalui pengiriman melalui Israel dan jaringan terowongan penyelundupan yang berada di bawah perbatasan Mesir.
Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa rekan-rekan Israel telah berjanji mengizinkan bahan baku material lainnya untuk masuk ke Gaza beberapa hari mendatang.
“Israel telah berjanji untuk meringankan blokade, jika gencatan senjata masih diberlakukan,” kata pejabat, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom, berbicara kepada wartawan di Yerusalem, mengatakan lebih dari 300 truk barang telah bergerak dari Israel ke Jalur Gaza setiap hari.
“Mereka dapat memiliki lebih banyak jika mereka ingin,” katanya. [hf/islampos/aljazeera]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar