Kalkulator raksasa seberat 2,5 ton/Daily Mail |
REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Di sebuah kamar berdiri mesin tua raksasa yang terdiri dari tuas-tuas, tombol-tombol besar dan lampu-lampu. Ruangan itu terlihat seperti ruang kontrol komputer.
Mesin itu setidaknya berbobot 2,5 ton, terdiri dari 10 ribu bagian yang bergerak dan mampu bekerja tanpa henti sepanjang 80 jam setiap pekan.
Mesin itu adalah sebuah kalkulator raksasa yang diberi nama Harwell Dekatron alias Wolverhampton Instrument for Teaching Computing from Harwell (WITCH). Mesin ini dibuat pertama kali pada 1951 dan digunakan untuk keperluan riset di Oxfordshire dari 1952 sampai 1957.Mesin itu setidaknya berbobot 2,5 ton, terdiri dari 10 ribu bagian yang bergerak dan mampu bekerja tanpa henti sepanjang 80 jam setiap pekan.
Ketika dibangun pada tahun 1951, mesin hitung ini merupakan keajaiban teknologi. Namun hanya beberapa dekade saja sampai kekuatan pemrosesan yang sama tersedia di satu ukuran yang lebih kecil. Namun bagaimanapun juga, WITCH sangatlah mengesankan.
Berdasarkan Atomic Energy Research Establishment Harwell, Oxfordshire, komputer ini mampu menghitung jumlah dengan akurat selama 24 jam sehari. Harwell mampu menggantikan pekerjaan menghitung manual kalkulator biasa.
Harwell menggunakan dekatron, tabung gas yang terdiri dari 10 katoda, sebagai memori. Ini mirip seperti RAM di komputer modern. Pita kertas digunakan untuk input dan penyimpanan program. Hasilnya dicetak ke teleprinter.
Harwell kemudian diberikan kepada perguruan tinggi untuk tujuan pelatihan sebelum diserahkan ke museum untuk dibongkar dan disimpan di gudang. Namun Tidak lama lagi Harwell akan di-reboot dan dipamerkan untuk pertama kalinya setelah 61 tahun mati di National Museum of Computing di Bletchley Park, Buckinghamshire. Setelah dinyalakan kembali, Harwell akan menjadi program komputer tertua di dunia.
Ketika museum tersebut ditutup, Harwell menghilang dari publik. Museum telah membongkar mesin mammoth tersebut menjadi 50 bagian.
Namun tim relawan yang dipimpin oleh Kevin Murell tengah merancang ulang mesin tersebut. "Saya melihat Harwell pertama kali ketika saya remaja di tahun 1970an," kata Murell, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (20/11).
Empat tahun lalu secara kebetulan ia melihat foto-foto Harwell di sebuah pusat penyimpanan. Di belakangnya ia melihat sebuah ruang komputer yang mirip seperti Harwell.
Kecintaan Murell akan Harwell membuatnya meniatkan diri merekonstruksi mesin tersebut. Ia berhasil menemukan sekitar 99 persen potongan komputer, yang memiliki 828 tabung dekatron, 480 relay, 199 lampu dan tiga mil kawat.
Ia dan relawannya menghabiskan waktu tiga tahun dalam merekonstruksi mesin tersebut. Mereka hanya berbekal diagram sirkuit asli dan foto-foto. Desainer asli mesin Harwell juga dilacak untuk memberikan saran rekonstruksi.
"Sangat hebat ketika melihatnya kembali bekerja seperti yang saya ingat dari masa remaja," kata Murell.
Harwell telah memberinya ilham untuk meniti karir di bidang komputansi. Ia berharap dengan rekonstruksi Harwell bisa menumbuhkan gairah generasi berikutnya untuk berkarya lebih baik lagi di bidang teknologi.
Redaktur: Fernan Rahadi
Reporter: Friska Yolandha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar