Tentara Israel bersiap di perbatasan Jalur Gaza, Israel Utara, Jumat./AP/Ariel Schalit
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Zionis Israel kian brutal. Militer Israel menembaki petani tak bersenjata dan aktivis solidaritas internasional yang bekerja di Khuza'a dengan peluru tajam dan gas air mata.
Khuza'a merupakan sebuah desa kecil di luar dari Khan Younis terletak di dekat perbatasan Israel.Pada Rabu (12/12), sekitar pukul 10.30, para petani tiba dan mulai membajak sekitar 100 meter dari pagar pemisah. Sementara itu, aktivis solidaritas internasional berbaris di antara perbatasan dan petani.
Tiba-tiba, jip militer Israel datang. Seorang tentara Israel mengeluarkan peringatan dalam bahasa Arab untuk meninggalkan daerah itu dan kemudian menembakkan dua peluru ke udara.
Para petani dan internasional tetap tenang dan melanjutkan pekerjaan mereka dan tentara Israel meninggalkan wilayah tersebut.
Sekitar jam 11 pagi, sekitar 20 warga Palestina dan petani berkumpul kembali sekitar 300 meter dari pagar pembatas. Dua jip militer Israel kembali menyatroni daerah itu.
Seorang tentara keluar kendaraannya dan melepaskan empat tembakan ke arah para petani dan aktivis. Tembakan keempat melintasi garis aktivis dan mendarat di lapangan yang sedang dibajak. Sekali lagi, warga Palestina dan aktivis internasional tidak tergoyahkan.
Jip Israel lalu meninggalkan tempat itu dan petani selesai bekerja pada bagian tanah dan pindah ke petak di sebelahnya.
Sekitar 15 menit kemudian, dua jip Israel kembali datang. Satu jip Israel itu dilengkapi dengan senapan mesin otomatis.
Seorang tentara menembakkan tiga tabung gas air mata langsung di depan para aktivis. Tentara zionis juga menembaki traktor, merusak mesin dan menyebabkan para petani menghentikan pekerjaannya.
Seorang aktivis internasional lalu mengemudikan traktor. Para aktivis dari Spanyol, Italia, Perancis, Inggris, Skotlandia, Jerman dan Amerika Serikat Gaza turun membantu petani Palestina.
"Insiden ini adalah contoh dan pelecehan yang dilakukan militer Israel terhadap para petani yang bekerja di tanah mereka di wilayah Gaza," kata seorang aktivis solidaritas dari Spanyol seperti dirilis The International Solidarity Movement (ISM).
Redaktur: Heri Ruslan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar