Membaiknya data konsumsi dan pengangguran AS membuat emas terpelanting
VIVAnews
- Harga emas stabil pada Selasa 16 Oktober 2012, setelah jatuh ke level
terendah dalam satu bulan pada sesi sebelumnya. Data penjualan ritel AS
menambah optimisme tidak dibutuhkannya langkah-langkah stimulus baru,
dan kondisi ini telah membuat harga emas sebagai lindung nilai terpuruk.
Kantor berita Reuters melaporkan, harga emas spot di Singapura stabil di US$1.736,39 per ons pada 08.32, setelah jatuh ke US$1.728,75, terendah dalam satu bulan. Pada Senin kemarin emas turun 1 persen, terbesar dalam penurunan tiga bulan terakhir.
Emas berjangka AS juga diperdagangkan hampir datar di US$1.738,20.
Penjualan ritel AS pada September membaik. Konsumsi penduduk Amerika, baik dari mobil maupun barang-barang elektronik, menjadi tanda adanya pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga terjadi penurunan tingkat pengangguran di AS pada bulan lalu.
Sementara itu di pasar saham, indeks saham global menguat tajam atas keluarnya data ritel itu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 95,38 poin atau 0,72 persen ke 13.424,23. S&P 500 naik 11,54 poin atau 0,81 persen ke 1.440,13. Nasdaq Composite menambahkan 20,07 poin atau 0,66 persen menjadi 3.064,18.
Di pasar Asia juga demikian. Indeks MSCI Asia-Pasifik selain Jepang naik tipis 0,4 persen, saham Australia naik 0,6 persen, dan saham Korea Selatan membuka 0,9 persen lebih tinggi dari perdagangan kemarin. Sedangkan di Indonesia indeks saham dibuka bertambah 7,134 poin atau 0,17 persen ke level 4.320,65. (umi)
Kantor berita Reuters melaporkan, harga emas spot di Singapura stabil di US$1.736,39 per ons pada 08.32, setelah jatuh ke US$1.728,75, terendah dalam satu bulan. Pada Senin kemarin emas turun 1 persen, terbesar dalam penurunan tiga bulan terakhir.
Emas berjangka AS juga diperdagangkan hampir datar di US$1.738,20.
Penjualan ritel AS pada September membaik. Konsumsi penduduk Amerika, baik dari mobil maupun barang-barang elektronik, menjadi tanda adanya pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga terjadi penurunan tingkat pengangguran di AS pada bulan lalu.
Sementara itu di pasar saham, indeks saham global menguat tajam atas keluarnya data ritel itu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 95,38 poin atau 0,72 persen ke 13.424,23. S&P 500 naik 11,54 poin atau 0,81 persen ke 1.440,13. Nasdaq Composite menambahkan 20,07 poin atau 0,66 persen menjadi 3.064,18.
Di pasar Asia juga demikian. Indeks MSCI Asia-Pasifik selain Jepang naik tipis 0,4 persen, saham Australia naik 0,6 persen, dan saham Korea Selatan membuka 0,9 persen lebih tinggi dari perdagangan kemarin. Sedangkan di Indonesia indeks saham dibuka bertambah 7,134 poin atau 0,17 persen ke level 4.320,65. (umi)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar